Pertemuan 7 : Konfigurasi Mutlak dan Relatif
Konfigurasi
Mutlak dan Relatif
Kadangkala
pemisahan campuran rasemik belum dapat menenntukam konfigurasi enatiomer
sebagai (R) atau (S) yaitu konfigurasi mutlak sesuatu molekul. Hal ini karena
memang sukar untuk menentukan konfigurasi mutlak sebagian kiral. Pengukuran putaran
optic tidak memberi maklumat tentang konfigurasi enatiomer. Putaran tentu enatiomer
boleh berubah jika panjang gelombang cahaya diubah dan setengah enatiomer mempunyai
tanda yang berlainan dalam pelarut berbeda apabila susunan penukar ganti pada
suatu pusat kekiralan diketahui, barulah konfigurasi mutlak molekul tersebut
dapat diketahui. Ini dapat dilakukan dengan menentukan struktur hablur sinar-X
(X-ray crystal structure).
Susunan
atom atau kumpulan dalam molekul aktif optik berdasarkan saling penukaran dari
pada atau kepada suatu sebagian yang disebt sebagai konfigurasi relative. Disebut
relative karena dengan melihat struktu moleku saja, konfigurasi sesuatu molekul
itu tidak dapat ditentukan.
- Konfigurasi Absolut
2. Konfigurasi Relatif
Untuk senyawa yang
mempunyai atom C asimetris lebih dari satu, kadang-kadang digambarkan menurut
proyeksi Fisher. Ini untuk penyederhanaan, diberi nama atas nama orang yang
mengusulkan, yaitu Fisher.
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem penggambaran
konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau
gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi D dan L. Metode ini
banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat
dan asam amino.Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar
untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap
gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon
yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas, dengan gambar struktur
sebagai berikut :
Gugus OH pada pusat kiral digambarkan
pada sisi sebelah kanan untuk isomer D dan sisi sebelah kiri untuk isomer L.
Ini berarti setiap gula yang memiliki stereokimia yang sama dengan
D-gliseraldehida termasuk gula seri D (misalnya D-glukosa), sedangkan gula yang
memiliki stereokimia yang sama dengan L-gliseraldehida termasuk gula seri L. Di
mana penentuan D atau L berdasarkan pada asimetris pada atom karbon molekulyang kedua dari belakang, yang merupakan C5 pada gambar sebagai berikut :
ini dikenal sebagai asam
amino seri L. Hal ini sangat menguntungkan dan bermanfaat dibidang kesehatan,
khususnya bidang Farmasi dalam hal rancangan obat dengan uji toksisitas
selektif, di mana diketahui asam amino pada mikroorganisme memiliki konfigurasi
yang berlawanan yaitu seri D, sebagai contoh Penisillin yang menghambat enzim
transpeptidase dalam sintesis dinding sel mikroba, hal ini berhubungan dengan
dipeptida D-alanin-D-alanin dari dinding sel mikroba yang mirip dengan struktur
penisillin. Sehingga penisilin tidak toksik terhadap manusia yang memiliki
L-alanin dalam protein tubuh.
- Pemisahan Campuran Rasemik
Dalam laboratorium
pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni
disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium
amonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut.
Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang
sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang
umum. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia
yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa.
Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis
kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).
Suatu cara untuk memisahkan
campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah
campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu
dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)-
nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas
Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.
assalamu'alaikum heni.. dari postingan diatas mengenai pernyataan : Putaran tentu enatiomer boleh berubah jika panjang gelombang cahaya diubah dan setengah enatiomer mempunyai tanda yang berlainan dalam pelarut berbeda apabila susunan penukar ganti pada suatu pusat kekiralan diketahui, barulah konfigurasi mutlak molekul tersebut dapat diketahui. bisakah anda memberikan contohnya? terima kasih
ReplyDeletePutaran tentu enatiomer boleh berubah jika panjang gelombang cahaya diubah dan setengah enatiomer mempunyai tanda yang berlainan dalam pelarut berbeda apabila susunan penukar ganti pada suatu pusat kekiralan diketahui, barulah konfigurasi mutlak molekul tersebut dapat diketahui. Ini dapat dilakukan dengan menentukan struktur hablur sinar-X (X-ray crystal structure).
DeleteSepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Arah pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh suatu enantiomer adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiomer adalah khas struktur molekulnya. Tak terdapat hubungan yang sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enentiomer tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya.
Telah ditunjukkan bagaimana raha pemutaran bidang polarisasi cahaya dapat dinyatakan oleh (+) dan (-). Toh diperlukan juga suatu sistem untuk menyatakan konfigurasi mutlak itu. Yakni, penataan yang sesungguhnya dari gugus-gugus disekeliling suatu karbon kiral. Sistem itu adalah sitem (R) dan (S) atau sistem Chand Ingold Prelog. Huruf (R) berasal dari kata latin “rectus” yang berarti “kanan”, sedangkan (S) dari kata latin “sinister” berarti “kiri”. Atom karbon kiral apa saja mempunyai konfigurasi (R) atau konfigurasi (S). Oleh karena itu satu enantiomer adalah (R) dan enantiomer lain adalah (S).
Assalamualaikum Heni.. dari postingan anda di atas saya ingin bertanya mengenai konfigurasi relatif. "konfigurasi ini disebut relatif karena dengan melihat struktur molekul saja, konfigurasi sesuatu molekul itu tidak dapat ditentukan" Mengapa demikian?
ReplyDeletewa'alaikumsalam dewi,
Deletekarena Susunan atom atau kumpulan dalam molekul aktif optik berdasarkan saling penukaran dari pada atau kepada suatu sebagian yang disebt sebagai konfigurasi relative.
Untuk senyawa yang mempunyai atom C asimetris lebih dari satu, kadang-kadang digambarkan menurut proyeksi Fisher. Ini untuk penyederhanaan, diberi nama atas nama orang yang mengusulkan, yaitu Fisher.
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi D dan L. Metode ini banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat dan asam amino.Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas.
Assalamualaikum heni.
ReplyDeleteSaya ingin bertanya "Bagaimana cara penentuan konfigurasi R dan S berdasarkan ketentuan Chan-Ingold-Prelog?"
wa'alaikumsalam wahyuni,
ReplyDelete1. Urutkan prioritas keempat atom yang terikat pada pusat kiral berdasarkan nomor atomnya
2. Gambarkan proyeksi molekul sedemikian rupa hingga atom dengan prioritas terendah ada di belakang
3. Buat anak panah mulai dari atom/gugus berprioritas paling tinggi ke prioritas yang lebih rendah
4. Bila arah anak panah searah jarum jam, konfigurasinya adalah R. Bila arah anak panah berlawanan dengan arah jarum jam, konfigurasinya adalah S