pertemuan 2. Orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen
Orbital dan peranannya
dalam ikatan kovalen
Partikel
adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel
merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3
yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya
merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel.
Menurut Bohr, electron dalam
mengelilingi inti berada pada lintasan dengan jarak tertentu dari inti.
Lintasan elektron ini disebut orbit. Teori modern ini dikembangkan berdasarkan
mekanika kuantum yang disebut mekanika gelombang. Menurut model atom modern
(Mekanika Kuantum), keberadaan elektron dalam mengelilingi inti tidak dapat
diketahui secara tepat, sesuai dengan ketidakpastian Heisenberg. Tetapi yang
dapat ditentukan hanya peluang menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti.
Prinsip dasar dari model atom modern menyatakan bahwa gerakan electron dalam mengelilingi inti bersifat seperti gelombang sesuai dengan hipotesis de Broglie, yang menyatakan bahwa materi bersifat seperti partikel juga bersifat seperti gelombang.
Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti sambil bergetar, sehingga menghasilkan gerakan dalam bentuk 3 (tiga) dimensi. Oleh karena itu tidaklah mungkin menentukan posisi serta momentum yang pasti dari electron dalam atom. Sehingga yang dapat ditentukan adalah suatu kebolehjadian menemukan electron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya. Daerah dalam ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian menemukan electron disebut orbital. Oleh karena itu, konsep ini dikenal dengan sebutan konsep orbital. Sedangkan untuk menggambarkan kedudukan atau posisi suatu electron dalam suatu atom digunakan bilangan kuantum.
Prinsip dasar dari model atom modern menyatakan bahwa gerakan electron dalam mengelilingi inti bersifat seperti gelombang sesuai dengan hipotesis de Broglie, yang menyatakan bahwa materi bersifat seperti partikel juga bersifat seperti gelombang.
Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti sambil bergetar, sehingga menghasilkan gerakan dalam bentuk 3 (tiga) dimensi. Oleh karena itu tidaklah mungkin menentukan posisi serta momentum yang pasti dari electron dalam atom. Sehingga yang dapat ditentukan adalah suatu kebolehjadian menemukan electron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya. Daerah dalam ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian menemukan electron disebut orbital. Oleh karena itu, konsep ini dikenal dengan sebutan konsep orbital. Sedangkan untuk menggambarkan kedudukan atau posisi suatu electron dalam suatu atom digunakan bilangan kuantum.
Berdasarkan teori ikatan valensi, ikatan kovalen dapat terbentuk
jika terjadi tumpang tindih orbital valensi dari atom yang berikatan.
Ø
PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN MENGGUNAKAN ORBITAL ASLI
Teori klasik tentang atom gagal meramalkan sifat-sifat dari atom,
kemudian muncullah pemikiran mekanika kuantum dan berhasil meramalkan semua
sifat yang dimiliki oleh atom hidrogen. Lahirnya mekanika kuantum memiliki
dampak penting diantaranya yaitu:
1.
Lokasi
elektron digambarkan oleh orbital atom
2.
Setiap
orbital hanya dapat menampung 2 elektron (prinsip eksklusi Pauli)
3.
Setiap
orbital memiliki energi tertentu dan elektron akan menempati orbital dengan
energi terendah terlebih dahulu
4.
Orbital
atom yang berbeda akan bergabung menjadi orbital molekul hanya bila keduanya
memiliki simetri yang sama.
Ikatan kimia merupakan
suatu proses fisika dengan adanya gaya tarik-menarik antara dua atom atau
molekul yang menyebabkan senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Dua jenis orbital yang digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen
yaitu orbital asli dan orbital hibridisai.jenis
orbital yang digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen dapat diramalkan
berdasarkan geometri, terutama besar sudut ikatan yang ada disekitar atom pusat.
Ø
PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN MENGGUNAKAN ORBITAL HIBRIDA Sebagaian besar molekul dalam pembentukan ikatan kovalen, menggunakan orbital-orbital hibrida yang terbentuk melalui proses hibridisasi yang pertama kali dijelaskan oleh Lewis dan Langmuir. Proses hibridisasi merupakan suatu proses penggabungan orbital-orbital asli yang tingkat energinya berbeda menjadi prbital-orbital baru yang tingkat energtfinya sama. Orbital-orbital baru yang terbentuk disebut orbital hibrida.
Sebelum terjadi hibridisasi, didahului dengan terjadinya eksitasi
elektron dari keadaan dasar ke keadaan terksitasi, sehingga diperlukan sejumlah
energi agar terjadinya eksitasi. Tingkat elektronik pada keadaan tereksitasi
lebih tinggi dibandingkan tingkat energi elektronik pada keadaan dasar.
Contohnya pembentukan molekul CH4. Berdasarkan eksperimen diperoleh
panjang dan sudut semua ikatan sama besar (109,8º). Hal ini membuktikan bahwa
semua ikatan C-H dalam molekul CH4 adalah ekivalen. Untuk
menjelaskan hal ini maka diperlukan konsep hibridisasi.Orbital ikatan dan anti ikatan.
Orbital ikatan dan anti ikatan
Orbital ikatan dan anti ikatan
Teori orbital molekul adalah
teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital
molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah
dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang disebut
dengan teori orbital molekul. Teori orbital molekul menggambarkan ikatan
kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital
orbital atom dari atom yang berikatan dengan molekul secara keseluruhan.
Seperti halnya untuk menjelaskan sifat-sifat ion kompleks, teori orbital
molekul juga dapat dijadikan pendekatan yang baik karena teori orbital molekul
dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan anatara ion logam dan ligan bukan hanya
merupakan ikatan ion yang murni tetapi juga terdapat ikatan kovalen pada ion
atau senyawa kompleks. Perkembangan teori orbital molekul pada mulanya
dipelopori oleh Robert Sanderson Mulliken dan Friedrich Hund pada
tahun 1928.Orbital
Molekul Ikatan dan Orbital Molekul Antiikatan Menurut teori orbital
molekul, orbital molekul dihasilkan dari interaksi antara dua atau lebih
orbital atom. Terjadinya tumpang tidih suatu orbital mengarah pada pembentukan
dua orbital atom : satu orbital molekul ikatan dan satu orbital molekul
antiikatan. Orbital molekul ikatan (bonding molecular orbital) memiliki energi
yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan dengan orbital
atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan (antibonding molecular orbital)
memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan
dengan orbital-orbital atom pembentuknya.
assalamualaikum wr wb
ReplyDeletesaya Nia Paramita (A1C115015)
saya ingin bertanya, ikatan kovalen dapat terbentuk jika terjadi tumpang tindih orbital valensi dari atom yang berikatan mengapa demikian?
terimakasih
wa'allaikumsalam wr wb
Deletesaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari nia.
ikatan kovalen dapat terbentuk jika terjadi tumpang tindih orbital valensi dari atom yang berikatan, Orbital valensi merupakan orbital terluar dari suatu atom dan merupakan tempat terletaknya elektron valensi. Orbital valensi inilah yang digunakan pada pembentukan ikatan kimia. Dua atom yang saling mendekati masing-masing memiliki orbital valensi dan satu elektron. Orbital valensi ini saling tumpang tindih sehingga elektron yang terletak pada masing-masing orbital valensi saling berpasangan. Sesuai larangan Pauli maka kedua elektron yang berpasangan tersebut harus memiliki spin yang berlawanan karena berada pada satu orbital. Dua buah elektron ditarik oleh inti masing-masing atom sehingga terbentuk ikatan kovalen. Untuk penjelasan selanjutnya orbital valensi disebut orbital saja.Orbital dari dua buah atom yang salng tumpah tindih harus memiliki tingkat energi yang sama atau perbedaan tingkat energinya.
Assalamualaikum henisa, tolong berikan contoh mengenai pembentukan ikatan kovalen menggunakan orbital hibrida! Terimakasih
ReplyDeletewa'allaikumsalam wr wb,
Deletesaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari nur Contohnya pembentukan molekul CH4. Berdasarkan eksperimen diperoleh panjang dan sudut semua ikatan sama besar (109,8º). Hal ini membuktikan bahwa semua ikatan C-H dalam molekul CH4 adalah ekivalen. Untuk menjelaskan hal ini maka diperlukan konsep hibridisasi.
Dari konfigurasi elektron atom karbon pada keadaan dasar diketahui bahwa, jika atom karbon menggunakan orbital asli pada pembentukan ikatan maka hanya terbentuk CH2, yakni tumpang tindih antara orbital 2px dan 2py dari atom karbon dengan 2 orbital 1s dari 2 atom hidrogen. Namun, pada kenyataannya dijumpai lebih stabil CH4 dibanding CH2.
Oleh sebab itu, agar 4 atom hidrogen semuanya berikatan kovalen dengan atom karbon, maka diperlukan 4 buah elektron tidak berpasangan dari atom karbon. Hal ini dapat diperoleh melalui proses eksitasi atau promosi elektron dari keadaan dasar menuju keadaan tereksitasi.
Molekul CH4 berbentuk tetrahedral. Hal ini disebabkan tumpang tindih 4 orbital hibrida sp3 dari atom C dengan 4 orbital 1s dari 4 atom H mengarah pada pojok-pojok tetrahdral. Perlu diketahui bahwa, bentuk terahedral dari molekul CH4 telah lama diketahui sebelum konsep hibridisasi dikemukakan.
Assalamualaikum henisa, tolong berikan contoh mengenai pembentukan ikatan kovalen menggunakan orbital hibrida! Terimakasih
ReplyDeleteAssalamualaikum, henisa saya ingin bertanya dapatkah anda menjelaskan mengenai ketidakpastian heiseinberg? Terima kasih
ReplyDeletewa'allaikumsalam wr wb,
Deleteterimakasih atas pertanyaannya,
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menjelaskan mengapa kita tidak dapat secara bersamaan menentukan kecepatan dan posisi partikel. Admin01/03/2016Kimia1 Comment
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menjelaskan mengapa kita tidak dapat secara bersamaan menentukan kecepatan dan posisi partikel.
Bagaimana laser digunakan untuk mengukur jarak suatu benda (simak ilustrasi di bawah)? Laser memiliki banyak aplikasi di luar laboratorium fisika. Perangkat ini dapat digunakan untuk mengukur jarak secara akurat dan banyak instrumen komersial yang digunakan dalam konstruksi untuk meletakkan suatu lokasi bangunan. Ketika sinar bertumbukan dengan benda padat, itu dipantulkan kembali dan perangkat dapat menentukan seberapa jauh benda tersebut.
Ada perbedaan yang signifikan antara massa sinar (foton) dan massa benda, sinar tidak mengganggu benda sama sekali. Salah satu pengukuran menarik adalah penggunaan laser untuk mengukur jarak dari bumi ke bulan (lihat gambar di atas). Dampak dari foton dari laser di bulan benar-benar tidak berpengaruh pada orbit bulan.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Fitur lain yang unik untuk mekanika kuantum adalah prinsip ketidakpastian. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan secara simultan baik posisi dan kecepatan partikel. Misalnya, Pendeteksian terhadap elektron, akan dilakukan dengan cara interaksi dengan foton cahaya. Karena foton dan elektron memiliki energi yang hampir sama, setiap upaya untuk menemukan sebuah elektron dengan foton tentunya akan menabrak elektron, sehingga akan muncul ketidakpastian tentang di mana elektron berada.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menjelaskan mengapa kita tidak dapat secara bersamaan menentukan baik kecepatan yang tepat dan posisi partikel.Prinsip ini hanya berlaku pada tingkat atom.