pertemuan 3. Orbital Hibridisasi Nitrogen dan Oksigen
Orbital
Hibridisasi Nitrogen dan Oksigen
Hibridisasi adalah sebuah
konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai
dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Hybrid orbital dihasilkan
dengan mencampur karakter orbital atom.Alasan
untuk menciptakan satu set orbital hibrida adalah untuk menghasilkan skema
ikatan nyaman untuk spesies molekul
terterntu. Sebuah poin orbital hibrida individu sepanjang diberikan sumbu
internuclear dalam kerangka molekul sedang dipertimbangkan, dan penggunaan satu
set orbital hibrida memberikan gambaran ikatan dalam hal penempatan ikatan σ.
A.
Hibrid
sp
adalah satu contoh orbital sp terjadi pada Berilium diklorida. Berilium mempunyai 4 orbital dan 2 elektron pada kulit terluar. Pada hibridisasi Berilium dijelaskan bahwa orbital 2s dan satu orbital 2p pada Be terhibridisasi menjadi 2 orbital hibrida sp dan orbital 2p yang tidak tribridisasi.
adalah satu contoh orbital sp terjadi pada Berilium diklorida. Berilium mempunyai 4 orbital dan 2 elektron pada kulit terluar. Pada hibridisasi Berilium dijelaskan bahwa orbital 2s dan satu orbital 2p pada Be terhibridisasi menjadi 2 orbital hibrida sp dan orbital 2p yang tidak tribridisasi.
B. Hibrid
sp2
Salah satu contoh orbital hirbid sp2 diasumsikan terjadi pada Boron trifluorida. Boron mempunyai 4 orbital tapi hanya 3 eletron pada kulit terluar. Hibridisasi boron mengkombinasikan 2s dan 2 orbital 2p menjadi 3 orbital hybrid sp2 dan 1 orbital yang tidak mengalami hibridisasi.
Salah satu contoh orbital hirbid sp2 diasumsikan terjadi pada Boron trifluorida. Boron mempunyai 4 orbital tapi hanya 3 eletron pada kulit terluar. Hibridisasi boron mengkombinasikan 2s dan 2 orbital 2p menjadi 3 orbital hybrid sp2 dan 1 orbital yang tidak mengalami hibridisasi.
C. Hibrid
sp3
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen.
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen.
·
IKATAN DAN PUSAT HIBRIDISASi
Ikatan sigma dan phi
Mengidentifikasi ikatan σ dan π dalam molekul (Gambar. 1.19) cukup mudah, cukup ingat aturan
berikut:
● seluruh ikatan dalam struktur organik baik sigma ikatan (σ) atau pi (π);
● semua ikatan tunggal adalah ikatan σ;
● semua ikatan rangkap yang terdiri dari satu ikatan σ dan satu ikatan π;
● semua ikatan rangkap tiga yang terdiri dari satu ikatan σ dan dua ikatan π.
Pusat
hibridisasi
Semua atom dalam struktur organik (kecuali hidrogen) dapat terjadi hibridisasi sp, sp2
atau sp3 . Identifikasi sp, sp2 dan sp3 pusat sederhana
cukup dengan ingat aturan berikut:
a.
semua atom dihubungkan
oleh ikatan tunggal hibridisasi sp3 (kecuali hidrogen).
b.
kedua atom karbon yang
terlibat dalam ikatan ganda dari alkena (C=C) harus hibridisasi sp2.
c. baik karbon atau oksigen dari gugus
karbonil (C=O) harus hibridisasi sp2.
d. semua karbon aromatik harus hibridisasi sp2.
e. kedua atom yang terlibat
dalam ikatan rangkap tiga harus hibridisasi sp.
f. hidrogen menggunakan orbital 1s untuk ikatan dan tidak hibridisasi.
Senyawa
aromatis adalah senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua terkonjugasi
dengan jumlah elektron π= (4 n + 2). Senyawa tersebut
merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup dan
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya bersealang seling.Salah
satu senyawa aromatik yang dijumpai pada minyak bumi adalah senyawa fenol dan
turunannya.Kadar fenol dan turunannya dalam limbah industri minyak dan gas bumi
mengakibatkan tercemarnya lingkungan oleh senyawa beracun tersebut, serta
memberikan ancaman terhadap lingkungan.
Menurut hukum Huckel untuk menjadi aromatis, suatu
senyawa siklik dengan ikatan tunggal dan rangkap yang letaknya selang seling
harus mengandung 4n+2= πe-, dimana n adalah bilangan
bulat. Senyawa benzena
merupakan senyawa-senyawa yang mempunyai bau (aroma) yang
karakteristik, terutama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya alkaloida, flavonoida,
kumarin, anilin dan lain-lain.
Pada
tahun 1872, menurut Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena
tersusun secara siklik membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan
masing-masing 120°.Ikatan antaratom karbon adalah ikatan rangkap dua dan
tunggal bergantian (terkonjugasi). Kekule menemukan struktur benzena yang semua
ikatan C-C dalam benzena panjangnya sama, baik ikatan tunggal maupun ikatan rangkap dan mempunyai panjang ikatan
1,40 Ao.
Senyawa
ini cukup distabilkan oleh delokalisasi elektron-pi.Energi resonansi suatu
senyawa aromatik merupakan uluran diperolehnya kestabilan. Adanya delokalisasi
elektron akan menstabilkan struktur, maka cincin benzena lebih stabil (energi
rendah) dari pada hipotesa suatu trienasiklik. Energi stabilitas senyawa
aromatik disebut energi resonansi, untuk benzena besarnya 36 kcal/mol. Energi
resonansi untuk senyawa aromatik dapat ditentukan secara percobaan.
Senyawa alkena
memiliki isomer geometri berupa isomer cis-trans. Isomer geometri yang terjadi
jika atom C yang memiliki ikatan rangkap mengikat dua gugus yang berbeda.
Bentuk
geometri cis
mengandung gugus-gugus yang sama (sama ringan atau sama berat) dan terletak
pada satu sisi. Gugus R yang terikat pada garis putus-putus berarti mengarah ke
belakang dan gugus B yang terikat pada garis utuh berarti mengarah ke depan.
Bentuk
geometri trans
mengandung gugus-gugus yang sama dan terletak bersebrangan. Gugus R yang
terikat pada garis putus-putus bersebrangan dengan gugus R yang terikat pada
garis utuh. Begitu juga dengan gugus B yang bersebrangan dengan gugus lainnya.
assalamualaikum heni, apakah energi resonansi hanya dimiliki oleh senyawa aromatik saja? mohon penjelasaanya
ReplyDeletewaallaikumsalam novi,
Deletesaya akan mencoba menjawab,
Senyawa ini cukup distabilkan oleh delokalisasi elektron-pi.Energi resonansi suatu senyawa aromatik merupakan uluran diperolehnya kestabilan. Adanya delokalisasi elektron akan menstabilkan struktur, maka cincin benzena lebih stabil (energi rendah) dari pada hipotesa suatu trienasiklik. Energi stabilitas senyawa aromatik disebut energi resonansi, untuk benzena besarnya 36 kcal/mol. Energi resonansi untuk senyawa aromatik dapat ditentukan secara percobaan.
panjang ikatan dalam molekul benzena semuanya sama, yaitu 1,39 A, dan benzena adalah senyawa tunggal (tidak mempunyai isomer); maka ikatan delokal dalam sistem benzena ditulis dengan struktur resonansi sebagai berikut:
Banyaknya ikatan p dan s adalah sama, karena itu dikatakan kedua struktur ekivalen dalam energi dan merupakan struktur resonansi yang penting. Masih ada struktur resonansi benzena yang lain, namun struktur resonansi tersebut tidak penting karena kandungan energinya tinggi
Assalamualaikum wr wb , dari artikel anda di atas saya kurang mengerti berikan lah contoh pada Bentuk geometri trans yang mengandung gugusyang sama dan terletak bersebrangan ?
ReplyDeleteTerima kasih
wa'allaikumsalam nina,
DeleteKeisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama) dan bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan).
contoh 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis trans yg mengandung gugus yang sama dan terletak berseberangan.
selamat pagi , saya ingin bertanya, dapatkah saudari henisa memberikan satu contoh mengenai ikatan sigma dan ikatan phi? terima kasih.
ReplyDeleteterimakasih atas pertanyaanya santa,
Delete1. ikatan sigma
Sebagai contoh, propana dideskripsikan mengandung 10 ikatan sigma, masing-masing untuk dua ikatan C-C dan delapan ikatan C-H. Ikatan σ pada molekul poliatomik ini sangat ter-delokalisasi dan berlawanan dengan konsep dua orbital satu ikatan. Terlepas dari masalah ini, konsep ikatan σ sangatlah
berguna, sehingga digunakan secara luas.
2. ikatan phi
Dalam kimia organik, panjang ikat karbon-karbon pada etana adalah 154 pm, etilena 133 pm, dan asetilena 120 pm.