Pertemuan 5 : Sistem Nomenklatur dan Isomer Struktural Senyawa Hidrokarbon
Sistem Nomenklatur dan Isomer
Struktural Senyawa Hidrokarbon
- Sistem nomenklatur
Senyawa karbon adalah
senyawa yang jenis dan jumlahnya sangat banyak. karena itu, diperlukan cara
penamaan senyawa karbon yang sistematik. Nama senyawa karbon dapat memberi
informasi tentang rumus molekul dan strukturnya. Pemberian nama senyawa karbon
didasarkan pada aturan IUPAC (International Union and Pure Applied Chemistry).
Pada awalnya, penamaan
senyawa di Kimia didasarkan oleh banyak hal, seperti nama tempat, nama orang,
atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan. Misalnya pada penamaan
amonium klorida (NH4Cl) yang awalnya dinamakan salmiak. Nama
ini awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Ammon di Mesir.
Tatanama IUPAC terdiri dari prefix (cabang),
parent (rantai atom karbon yang paling panjang),suffix (akhiran) untuk mendeskripsikan jenis dan
posisi gugus fungsi
pada suatu senyawa.Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan
menentukan rantai hidrokarbon
Ingold Prelog jika ambiguitas masih saja ada pada struktur rantai
hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus
fungsi yang memiliki prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya
diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.Dalam
kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang baik dan
benar bisa menghasilkan nama yang masih bisa dimengerti strukturnya tentu saja
penamaan yang baik dan benar direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas.
Sebagai
contoh nama senyawa induk dan mengidentifikasi gugus fungsi
pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk dilakukan dengan menggunakan kaidah prioritas
Cahn.
NH2CH2CH2OH
jika mengikuti aturan kaidah
prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun nama
2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.
- Isomer Struktural
isomer adalah molekul yang memiliki formula
molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan yang berbeda pada bentuk 3
dimensi. Tidak
termasuk pengaturan berbeda yang diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan
ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan tunggal)
Isomer
struktural adalah senyawa dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur
dan sifat yang berbeda didasarkan pada bagaimana konstituen atom mereka diurut.Jenis-jenis isomer sebagai berikut :
a. Isomer Rantai
Isomer-isomer
ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai contoh,
ada dua buah isomer dari butan, C5H12. Pada salah satunya
rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya
berbentuk rantai karbon bercabang.
isomer rantai karbon
b. Isomer Posisi
Pada
isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang
penting bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer
struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah
satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian
tengah dari rantai.
c. Isomer Fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini,
isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis
kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O
dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).
· Isomer alkana
Struktur
alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung
tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6
dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata
atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus
struktur molekul sama. Perhatikan gambar di bawah ini :
Dalam
senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur
molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10
mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya
seperti di bawah ini :
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
pertanyaan:
- Apa yang menyebabkan sudut ikatan pada H-C-H lebih pendek dibandingkan sudut ikatan H-C-C ?
jawab:
Terdapat 3 jenis tolakan 1) pasangan ikatan terhadap pasangan ikatan, 2) pasangan ikatan terhadap pasangan yang menyendiri, 3) pasangan menyendiri terhadap pasangan menyendiri. diketahui bahwa pasangan elektron menyendiri cenderung memiliki lebih banyak ruang dari pada pasangan ikatan lain(sebab elektron-elektron ini terletak lebih dekat ke atom pusat), sehingga sudut ikatan yang berlawanan dengannya menjadi lebih kecil
ikatan rangkap
dua dan tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Tetapi pada
kenyataannya ikatan rangkap dua atau tiga lebih besar dibandingkan ikatan
tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga di antara dua atom akan membutuhkan ruang yang lebih besar.
Terdapat 3 jenis tolakan 1) pasangan ikatan terhadap pasangan ikatan, 2) pasangan ikatan terhadap pasangan yang menyendiri, 3) pasangan menyendiri terhadap pasangan menyendiri. diketahui bahwa pasangan elektron menyendiri cenderung memiliki lebih banyak ruang dari pada pasangan ikatan lain(sebab elektron-elektron ini terletak lebih dekat ke atom pusat), sehingga sudut ikatan yang berlawanan dengannya menjadi lebih kecil
Assalamuallaikum ...
ReplyDeleteSaya ingin bertanya , bisahkah anda berikan contoh lain dari isomer gugus fungsional? Trimakasih
wa'allaikumsalam wr wb,
Deletebaiklah terimakasih atas pertanyaannya.
contoh lain,Isomer gugus fungsional, isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus fungsionalnya.
1)Alkohol (ROH) dengan eter (R-O-R)
Contoh : C2H6O
Sebagai alkohol : CH3-CH2OH etanol
Sebagai eter : CH3-O-CH3 metoksi metana atau dimetil eter
2) Aldehida dengan keton
Contoh: C3H6O
Sebagai aldehida : propanal
Sebagai keton : propanon/dimetil keton/aseton
3)Asam karboksilat dengan ester
Contoh : C3H6O2
Sebagai asam karboksilat : asam propanoat
Sebagai ester : metil etanoat
Terimakasih friska atas tambahan materinya, semoga bermanfaat
ReplyDeleteassalamualaikum,saya ingin menambahkan sedikit. Etilena adalah senyawa alkena yang paling sederhana yang etrdiri dari empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap, karena ikatan rangkap ini etilena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin. Etilena memiliki rumus kimia C2H4. Pada suhu kamar, molekul etilena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah 121,3°, sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal sp2.
ReplyDeletewa'allaikumsalam, terimakasih uli atas tambahan materinya semoga bermanfaat
Delete